“Orang yang dimabuk cinta berseri bak cahaya matahari”
— E.E. CUMMINGS
— E.E. CUMMINGS
Chrysanthemum Maximum. Bening yang berseri-seri. Dan kini berbunga, setelah melalui proses panjang dengan memperebutkan hari panjang yang absolut, sebagaimana Avena Sativa, akhirnya berbunga. Berkelok-kelok, berbisik-bisik, indah sekali.
Sebagaimana Chrysanthemum, hari ini, hatiku pun berseri-seri, berwarna biru, beruntai-untai puisi. Cobalah tebak, mengapa?
Duhai sahabatku, aku sedang kasmaran.
=====
“Aku mencintai seseorang. Seorang gadis. Pipinya memerah tatkala ia tersenyum. Senyumannya pun, aku menjumpainya sebagaimana mezanin bunga apiun yang melebur bersama kuntum kashmiri nilam. Namun, tatkala ia berkata-kata, aku mendengarnya sebagaimana puspa yang berdesir.
Binar pandangannya teduh, dalam teduhan pohon oak. Dan aku menyukainya. Sekali lagi, aku menyukainya.”
“Relung hatiku senantiasa berisi dan berpuisi-puisi tentangnya. Bagaimana tidak, aku ingin selalu memanggilnya dengan sebutan: manik-manik zohal.”
=====
Dan sebagai bukti kasmaranku, aku bersedia berangkat dalam sebuah perjalanan yang akan senantiasa melekat dalam ingatanku, seumur hidup.
Aku akan mendatangi rumahnya. Bersua orangtuanya. Berkenalan. Menanyakan. Dan hatiku berdegup-degup. Rasa takut. Rasa senang. Takut ditolak. Dan senang lantaran kasmaran.
Okay. Aku kerap mendapati kabar tentang sahabat-sahabatku yang dimabuk cinta kepada wanita, cinta yang selangit sebumi, lantas mendatangi rumahnya. Proposing kepada orangtuanya. Mengatakan bahwa betapa sangat-sangat menyukai anaknya, bersedia menikahinya, namun tak dinyana, takdirnya adalah: terjun bebas berdebam, gulung tikar, ditolak mentah-mentah dengan alasan yang tidak diduga-duga sebelumnya. Lalu pulang melompat-lompat seperti kambing serintil keracunan, dan menangis berhari-hari di Mushola. Unpredictable.
Aku pernah mendapatkan SMS yang merdu semacam ini, dari seorang kawan pada tanggal 10/09/2011 pukul 12:10. Beginilah bunyinya:
=====
Assalamualaikum. SaudaraQ, sahabatQ, tmn2Q yg dimuliakan Allah, aku memohon dgn hrmat
1. Minta maaf yg sbesar2x apabila sy pny salah.
2. Mhn dukungan n doanya lbh2 stlah baca sms ini ambil wudhu sholat, krn sy skrg ini (sy pribadi/sendirian) hnya ditemani sahabat karibQ (GL Pro) dlm perjlnan mau menghadap keluarga camer (melamar).
Hanya doa anda smua akan lncar sesuai harapan, smg keluarga yg dsana menerima Q sbagai menantu apa adax .... amiiinnnn.
=====
Sinetron berlanjut. Sehari berikutnya, aku menanyakan perihal kabar baiknya. Andai diterima, aku akan menagih acara syukurannya.
“Aku ditolak, bro ....” rintihnya mendayu-dayu. Semacam sopir habis kena tilang di perempatan gara-gara menerobos lampu merah dan tidak membawa SIM. Tidak membawa STNK. Tidak membawa surat KIR.
“Bersabarlah. Allah ingin menunjukkan bahwa engkau adalah pemuda yang baik, dan akan mendapatkan yang terbaik,” jawabku berusaha meneduhkan hatinya.
Ia ditolak lantaran karir pendidikannya yang tak setara dengan karir pendidikan sang wanita. Sungguh, tragis buatku. Aku iba ....
Pernah terjadi pula, kawanku yang lain, baik dan tampan. Saling menyukai. Menyukai seorang gadis. Suatu ketika kawanku berbusana rapi, anggun, penuh pesona, berangkat menunggangi GL PRO (heh, lagi-lagi GL PRO), menghadap orangtua sang gadis, dan upps ... blarak campur bledek!! Kawanku tersebut ditolak secara technical knock out dengan alasan yang berputar-putar semacam obat nyamuk. Intinya, ditolak lantaran: kasta. Sang gadis berkasta ‘mahabarata’, sedangkan kawanku berkasta ‘mahaberantakan’.
Beginilah cinta, ia merana. Berhari-hari ia menangis tersedu-sedu, tersengal-sengal, lalu berlari, mengabdi ke Mesjid, menjadi tukang kerok toilet Mesjid dengan tanpa mau dibayar. Tragis.
<BERSAMBUNG KE - BAGIAN KEDUA>
Jikalau engkau sedang murung, datang-datanglah ke negeri kami, negeri kedamaian ....
www.negerikedamaian.blogspot.com
www.negerikedamaian.blogspot.com