JANGANLAH berbuat sekali-kali meremehkan orang yang patah hati. Orang patah hati, bisa meruntuhkan gunung habis-habisan, atau sekedar membenamkan dirinya ke dalam lautan. Bahasa sederhananya, orang patah hati bisa cepat menjadi pahlawan besar, atau kalaupun mau bisa menjadi penjahat paling akut di dunia.
Ternyata, orang patah hati memiliki potensi atau kekuatan luar biasa. Yakni, kekuatan untuk mendobrak dirinya sendiri. Lantaran pasti, ketika seseorang patah hati, ia benar-benar mengerahkan seluruh sumber energi, kekuatan, pikiran, dan bahkan gelombang-gelombang yang dipancarkannya adalah memiliki derajat air yang mendidih di atas kompor panas berkekuatan over, di atas seribu derajat celcius. Dan kekuatan yang maha hebat ini bisa tersalurkan ke dalam 2 kemungkinan: potensi kelabilan dan potensi melejitkan kehebatan diri.
Di dunia ini, hanya ada beberapa kalangan manusia tertentu yang memberanikan diri untuk mati. Di antaranya adalah: kalangan orang-orang yang diteter oleh keyakinan untuk mati (para pejuang untuk medan perang), dan juga, kalangan orang-orang yang patah hati. Tak semua orang mau mati. Tapi orang yang patah hati: berani mati. Hebat kan?
Dengarkanlah epik-epikku ini, tentang rintihan dan puisi orang-orang patah hati ….
Beberapa minggu yang lalu, aku berkunjung ke kediaman seorang kawan lamaku di Surabaya. Sembari terbata-bata, ia menangis dan bercerita, bahwa adiknya, sebutlah: Aldis, yang masih baru lulus SMA mengalami suatu maha duka yang luar biasa. Aku terpaku seperti batu demi memerhatikan ia bercerita. Apalah gerangan, aku benar-benar ikut sendu, limbung, dan jengkel.
“Carikan adikku pekerjaan, yang bisa dan cocok untuk lelaki sepertinya …,” pintanya.
“Ada mengapa dengan adikmu?” sahutku.
Ia bercerita bahwa adik lelaki satu-satunya itu beberapa bulan yang lalu mengalami depresi yang super hebat. Pikirannya perih dan kalut, lantaran ia patah hati telah diputus oleh kekasihnya. Dalam benaknya benar-benar krusial, karena ia menganggap bahwa bumi ini seperti sebuah bola sepak mainan yang menggelundung, sedang yang menghuni adalah hanya dirinya dan orang-orang yang tak peduli dengannya.
Ia benar-benar muram. Hatinya meronta-ronta seperti bus berteriak dengan knalpot yang soak. Obsdsinya hanya satu: bagaimana caranya untuk mendobrak dirinya. Itulah orang patah hati. Dan paham yang merasuki hatinya juga hanya satu: paham kepetengan (kegelapan).
Ceritanya, Aldis berjalan terhuyung-huyung entah ke mana, emosinya menyeruak, air mukanya bengul memerah lantaran terlalu banyak menangis. Terang saja, ia benar-benar kusut dan situasinya muram benar. Tanpa diketahui oleh sesiapa, ia meretas menuju entah ke mana dengan memakai motornya. Dan saat berada di tengah jalan raya, entahlah, hawa kegelapan mana yang tersesat dalam benaknya hingga akhirnya ia memutuskan diri untuk menabrakkan dirinya kepada trotoar pinggir jalan yang kokoh. Ia terlempar hebat ke tengah jalan raya dengan situasi terhantam juga oleh kendaraan mobil pick up besar. Kecelakaan hebat telah terjadi. Badannya remuk dan tak karuan. Selama berbulan-bulan di rumah sakit, ia mengalami operasi penyambungan di banyak tulangnya yang berpatah-patah. Pasca operasi pun, ia mendapatkan aib yang membuatnya amat iba: ia divonis mengalami kecacatan seumur hidup. Separuh tubuhnya mengalami kelumpuhan berat. Setiap hari, ia menghabiskan hidupnya di atas kursi beroda.
“Betapa pendeknya piikiran adikmu itu,” tanggapku pasca mendengar cerita itu.
“Ah, janganlah samakan pemikiran setiap manusia,” jawabnya lirih.
Inginlah aku juga bercerita tentang keajaiban patah hati yang lain ….
Aku pernah mengenal seorang tokoh hebat. Sebutlah namanya, Zulfan. Ia pernah bercerita padaku, bahwa dahulu kala ia adalah seorang lelaki muda yang enerjik, pemberani, dan menyukai tantangan. Titik balik masa mudanya terjadi saat ia mengalami patah hati yang hebat. Kekasihnya lebih memilih orang lain daripada memilihnya lantaran Zulfan dianggap sebagai orang yang berada dalam situasi kelas menengah non kaya. Dalam bahasa kasarnya, “Aku tak mau menikah denganmu. Dasar kamu orang miskin!! Aku tak suka orang melarat!!”
Zulfan terpuruk. Ia limbung seperti perahu kebocoran. Yang aku tahu, ia bercerita bahwa masa-masa patah hati dilewatinya dengan menumpahkan air mata berhari-hari di kamar. Hatinya benar-benar polemik. Dan ia menderita pressure yang amat berat, seperti kepala habis terhantam batu besar yang melayang dari udara dan menggebuknya berkali-kali. Obsesinya hanya satu: bagaimana caranya untuk mendobrak dirinya. Itulah orang patah hati. Namun kemudian, ia menisbatkan dirinya ke dalam golongan orang-orang yang segera untuk memperbaiki diri.
Ia memahami sebuah peristiwa patah hati sebagai kredo awal yang amat besar untuk segera mendobrak diri dan mewujudkan segala obsesinya. Ia memang dianggap sebagai kaum miskin, tapi ia memang harus merubah pandangan itu. Dalam kisaran waktu yang tak lama, pasca patah hati, ia keluar dari perusahaannya tempat bekerja, untuk mengembangkan bisnis secara tak main-main. Zulfan menggaet investor untuk mendirikan sebuah perusahaan properti. Purusahaan properti-nya tersebut telah berhasil mengembangkan beberapa proyek real estate ternama. Dan ia lahir menjadi seorang pemuda tampan kaya raya yang berdaya guna.
Aku sungguh takjub mendengar kisah kepahlawanannya tersebut. Di masanya kini, Zulfan juga telah mengembangkan beberapa bisnis di sektor lain. Mulai dari perdagangan ekspor-impor, hingga bisnis di sektor IT. Karyawannya berjumlah amat banyak. Ia hidup bersama seorang istrinya yang amat cantik dan dikaruniai tiga orang anak belia yang membahagiakan.
Dua kisah tadi, tentang Aldis dan Zulfan, adalah representasi dari kisah-kisah keajaiban patah hati. Keduanya memiliki ketimpangan yang jauh berbeda. Aldis adalah sang tokoh potensi kelabilan, sedang Zulfan adalah sang tokoh potensi untuk melejitkan kehebatan diri.
Berbangga hatilah bagi Anda yang pernah mengalami patah hati, karena tidak semua orang pernah mengalami patah hati. Saat Anda patah hati, Anda memiliki potensi yang amat luar biasa. Dan Anda tinggal memilih, menjadi Aldis atau menjadi Zulfan ….
Salam sukses untuk semuanya.
Ps: Bagi yang sempat membaca, namun tidak sempat memberi komentar tapi suka, mohon klik: Like.
Domo arigatoo gozaimasu.
Jikalau engkau sedang murung, datang-datanglah ke negeri kami, negeri kedamaian ....
www.negerikedamaian.blogspot.com
www.SyukuraBadi.com
www.negerikedamaian.blogspot.com
www.SyukuraBadi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar