Sabtu, 23 Agustus 2014

MENYERAHKAN URUSAN KEPADA ORANG YANG BUKAN AHLINYA

IKUTI KISAH berikut ini perihal menyerahkan urusan kepada orang yang bukan ahlinya.

PROYEK BUDIDAYA PERTANIAN DISERAHKAN KEPADA ORANG MANAJEMEN
Bagaimana jadinya?

- Sebuah perusahaan menyelenggarakan proyek budidaya pertanian tanaman pangan. Perusahaan tersebut mengangkat seorang manajer yang lulusan manajemen.
- Sang manajer lulusan manajemen tersebut menyewa lahan yang sangat murah. Dalam rangka untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya dengan biaya yang seirit-iritnya. Tapi ia tidak memiliki basic ilmu pertanian. Ia tertarik dengan nilai murahnya harga sewa lahan tersebut.
- Apa yang terjadi?
- Ternyata air di lahan tersebut susah. Kondisinya gersang mirip gurun Afrika. Air di-bor tidak keluar. Akhirnya, untuk mendapatkan air harus dengan cara mengangkut pakai mobil dari wilayah yang cukup jauh. Terkadang, harus membeli air dari mobil penjual air.
- Medan yang harus dilalui dalam rangka budidaya pun sangat berat dan terjal.
- Ternyata, di lahan tersebut juga adalah kawasan para maling dan penyamun. Sangat tidak aman.
- Biaya produksi sangat besar. Grafik cost perusahaan mirip tongkat pancing yang diangkat ketika dapat tangkapan ikan besar. Anggaran perusahaan jebol. Perusahaan merugi besar-besaran.




-----

Noted:
- Menyerahkan urusan kepada orang yang bukan ahlinya adalah sama halnya dengan: menggali lubang resiko yang complicated.
- Paling tidak, jikalau urusan tersebut diserahkan kepada orang yang memiliki basic ilmu pertanian, dengan cukup melihat kawasan saja sebentar, ia sudah bisa menganalisa dengan cepat mengenai kelayakan dari sebuah lahan untuk proyek budidaya.
- Minimal: analisa dulu sebelum melangkah. Misalnya sang manajer melakukan langkah konsultasi terlebih dahulu kepada orang yang ahli di bidang pertanian, hal itu tentunya akan mencegah dampak kerugian yang tidak diharapkan.
 
Selamat datang di negeri kedamaian

Share ya ....

KLIK LIKE UNTUK MENDAPATKAN ARTIKEL MENARIK, GRATIS!!